Air Terjun Tambalang berada di Desa Tepian Buah, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur. Perjalanan menuju desa dapat menggunakan kendaraan roda empat, jalan yang di lalui sebagian jalan sudah dalam kondisi baik, dan sebagian lagi jalan tanah.
Waktu yang ditempuh dari pusat Kabupaten Berau menuju desa tepian buah sekitar 1 jam 23 menit, bila menggunakan perhitungan waktu Google Map.
Sesampainya di desa tersebut, bisa datang ke Kantor Desa dan menemui anggota Pokdarwis desa setempat yang bertugas mengelola daerah wisata di desa tersebut.
Perlu sedikit persiapan, karena untuk bisa mencapai air terjun, kita akan menggunakan perahu kecil/kapal ces yang bisa memuat 3-4 Orang
Saat nya memulai perjalanan….
Panas terik kala itu, tak menyurutkan langkah kecil kami untuk melihat surga kecil di balik rerimbunan hutan tropis Kalimantan. Perjalanan memakan waktu sekitar 1,5Panas terik kala itu, tak menyurutkan langkah kecil kami untuk melihat surge kecil di balik rerimbunan hutan tropis Kalimantan. Perjalanan memakan waktu sekitar 1,5 jam dari ibu kota kabupaten Berau, Tanjung Redeb. Perjalanan menuju sebuah kampung bernama Tepian Buah. Setibanya dikampung kami menuju ke Kantor desa untuk berkulonuwon karena kami bermaksud menyambangi Air Terjun Tambalang di desa tersebut, kami berkenalan dan meminta izin masuk kawasan ekowisata tersebut.
Perjalanan berlanjut menuju lokasi sejauh 10 Km dari kantor desa. Kami ditemani salah seorang masyarakat dari Kampung Tepian Buah yang akan membantu sebagai Motoris. Perjalanan dari dermaga ces menuju kawasan ekowisata sekitar 20 menit.
Sesekali kami harus stop dan mendorong perahu, karena ada bagian – bagian sungai yang dangkal dan kadang ces harus sedikit berjalan menanjak.
Terasa sekali kesejukan, kesegaran perjalanan di sungai kecil tersebut. terlihat tajuk-tajuk pohon saling bertaut memberi keteduhan di sepanjang jalan. Terdengar suara – suara burung hutan sebagai musik alam yang menemani perjalanan. Sambil sesekali tangan menyentuh air sungai yang bening nan dingin. Mengalirkan semangat beradventure di bawah rerimbunan hutan tropis.
Tiba di kawasan ekowisata air terjun tambalang, Dari dermaga, kami masih harus berjalan kaki sejauh 1,5 kilometer. Tidak masalah, karena kami forester semua, kami suka berjalan di hutan yeaayyyyy…..happy.
Perlahan kami menjelajahi jalan setapak dibawah rindangnya peopohan dipterocarpaceae, sesekali kami mendokumentasikan keunikan yang kami jumpai di sepanjang jalan. Dalam perjalanan, ada dua jembatan titian yang harus kami lewati, jembatan yang terbuat dari kayu bulat/log harus di lalui untuk bias mencapai lokasi Air Terjun Tembalang.
Saat tiba di lokasi, yang pertama kami lihat adalah batuan air terjun yang terhampar luas yang dipagari oleh pepohonan hijau, dan air bergemercik mengalir ditambah langit sedang menampakkan birunya. Ohh, lengkap keindahan yang kami temukan disana.
Lanjut lagi perjalanan, sekitar 50 Meter, kami berhasil menemukan surga kecil di tengah hutan tropis. Yup,, Air Terjun Tambalang. Air terjun ini indah ini ini dikelilingi pepohonan khas hutan tropis, menambah eksotis keberadaannya.
Air Terjun Tambalang merupakan air terjun tipe perosotan, yang konon di Indonesia tidak banyak jenis air terjun seperti ini.
Kawasan Wisata Ekowisata ini memiliki luas sekitar 400 Ha, berada di Kampung Tepian Buah, masuk di dalam areal Inhutani yang merupakan Wilayah kerja KPHP Berau Barat.
Air terjun Tambalang ini telah diresmikan sebagai kawasan ekowisata Air Terjun Tepian Buah oleh Kementerian LHK dan saat ini KPHP Berau Barat membantu memfasilitasi pengusulan skema kemitraan antara masyarakat dengan perusahaan sekitar 2000 Ha untuk berbagai peruntukkan termasuk Kawasan Ekowisata Air Terjun Tembalang.
Jadi, kalau kalian lagi di Berau, dan ingin menikmati keindahan alam hutan Berau, pas sekali untuk berkunjung kesini.
Untuk camping, tempat ini juga cocok sekali. Hanya perlu diingat ya, tolong untuk tidak meninggalkan sampah disana. Dijaga ya keindahannya.
Pengen lihat gimana indahnya air terjun tambalang. Kamu bisa lihat di video youtube diatas ya, don’t forget to subscribe. Thank you
Melangkahkan Kaki, Menemukan Arti Kehidupan 